Monday, January 5, 2015

Hidup Itu Cari Apa?

Bulan lalu teman baik saya meninggal. Namanya Ron. Kami sama-sama membina klub catur anak-anak yang namanya RCA (Redbridge Chess Academy-red). Aku aktif di klub catur itu 2 tahun terakhir. Ron tiap Sabtu selalu datang ke RCA mengajari anak-anak. Tidak dibayar. Dedikasinya ini dia lakukan selama 5 tahun terakhir. Dua dari anak asuhnya sekarang juara nasional. Dia pernah bilang ke saya bahwa kalau menemukan seorang anak yang berbakat betul dalam catur, rasanya seperti surga. Imbalan yang berupa rasa senang itu sungguh luar biasa. Memang itulah yang Ron cari dalam hidup. Mengajari catur anak-anak, menganalisa game-game mereka, mempersiapkan mereka untuk turnamen. Dan ketika Ron sakit keras dan akan meninggal ia bisa menoleh ke belakang dengan senang, karena sudah melalukan hal-hal yang dia inginkan.
Ada lagi orang lain yang lebih fokus ke keluarga. Sebut saja Pak Pandu. Ia mendedikasikan hidupnya untuk anak-anaknya. Selama 20 tahun Pak Pandu mendidik anak-anaknya, membina karakter dan iman mereka, memasukkan ke sekolah yang bagus. Dan ketika salah satu dari ketiga anaknya mencuri uang kantor dan dipenjara, ia begitu sedihnya sehingga meninggal. Padahal baru umur 62 tahun. Tujuan hidupnya gagal. Orang lain yang tujuan hidupnya sama (untuk suami dan anak-anak), sebut saja bu Mira, ketika kelima anaknya lulus universitas semua, ia begitu senangnya sehingga puasa 'mutih' sebulan. Satu tujuan hidupnya telah tercapai. For the rest of her life ia mendedikasikan hidupnya untuk melayani suaminya.
Memang orang hidup yang dicari lain-lain. Tahun 1930-an, banyak orang Eropa yang tujuan hidupnya memanjat gunung. Salah satu yang paling terkenal adalah sisi utara gunung Eiger. Eiger adalah bagian dari pegunungan Alpen di Switzerland. Sisi utara ini sangat sulit didaki karena terjal hampir 90%/vertikal. Ada banyak orang muda yang tahun 1930-1950 tujuan hidupnya adalah untuk memanjat sisi utara gunung Eiger. Beberapa dari mereka meninggal dalam panjatannya, tetapi mereka meninggal dengan puas. Mereka menjadi orang terkenal dan namanya diabadikan dalam sejarah. Memang dalam hidup mereka yang mereka cari adalah itu. To climb the north face of Eiger.
So how about you. Bagaimana dengan anda. Apa yang anda cari dalam hidup? Kebanyakan orang yang saya tanya jawabannya adalah to have fun (menyenangkan diri sendiri). Ada (tapi sedikit) yang bilang untuk menolong orang. Cepat atau lambat kita akan mati. Secara statistik (tergantung negara) kita meninggal umur 80 atau 70-an. Jepang paling top di dunia, 82 tahun. Inggris 80 tahun. Indonesia 70 tahun. Paling bawah Mozambique, 39 tahun. Memang negara-negara Afrika paling parah, kebanyakan antara 40 dan 55 tahun.